Senin, 27 September 2010

Reporter : Fella Sumendap, Asep Syaifullah
Juru kamera : Ahmad Susanto
Penyunting gambar : Yogya Harmoko
Lokasi : Karawang, Jawa Barat
Tayang : Kamis, 28 Februari 2008 Pukul 12.30 WIB

Ini merupakan hamparan tambak udang windu. Lokasinya terletak di Pantai Samudera Baru, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Karawang, Jawa Barat. Kini tidak banyak lagi tambak udang windu yang bertahan, karena udang windu sangat rentan terhadap serangan penyakit. Di tempat ini, budidaya udang windu dilakukan dengan teknologi tepat guna, dengan menggunakan metode bioteknologi.
Untuk mencapai lokasi tambak udang windu dari Jakarta dapat melalui jalan tol Jakarta – Cikampek. Keluar di pintu tol Karawang Barat, selanjutnya perjalanan diteruskan ke arah Rengas Dengklok. Lokasi tambak ini terletak di Pantai Samudera Baru. tepat di pinggir laut Jawa. Tambak udang windu ini dikelola oleh Endy Muhtarudin, salah satu petambak udang windu di lokasi ini yang masih bertahan.
Di lahan seluas dua ribu meter persegi ini, Endy menebar sekitar 60 ribu ekor bibit udang windu. Kini tidak banyak petambak yang berani membudidayakan udang windu karena takut merugi akibat udang windu yang dipelihara mati karena Serangan virus.
Tambak udan windu ini menggunakan sistem water close, yaitu air yang dibuang hanya sedikit. Buangan air di tampung dalam tandon. Selanjutnya air akan kemBali mengisi tambak. Untuk menjaga agar penyakit tidak ikut masuk, air yang dialirkan ke tambak melalui saringan plankton.
Ketinggian air dijaga antara 60 hingga 80 centimeter. Kincir angin dipasang di tambak sebagai sarana untuk menetralisir ph air. Selain itu, pemberian pakannya juga harus dijaga. Kunci sukses budidaya udang windu dimulai dari persiapan awal. Tanahnya harus lempung berpasir. Untuk meningkatkan kualitas air, dilakukan aplikasi probiotik dan pemupukan. Tujuannya untuk meningkatkan nutrien yang dibutuhkan plankton.
Pengendalian hama dilakukan dengan metode bioteknologi. Kegagalan budidaya udang windu kebanyakan karena tidak dapat mengendalikan perkembangan plankton di tambak. Untuk mengatasinya, digunakan bakteri sebagai pengurai untuk menyeimbangkan pertumbuhan plankton.
Setelah berusia 100 hingga 120 hari, udang windu dapat dipanen. Untuk satu tambak dapat menghasilkan udang sebanyak 2 ton. Udang yang sehat dapat dilihat dari penampilan fisiknya yang sempurna, mulai dari kepala hingga ekor.
Udang yang ditangkap kemudian dikumpulkan di kotak plastik. Dari sebelas tambak disini dapat dihasilkan sekitar 20 ton udang segar. Setelah dikumpulkan, udang windu kemudian dibawa ke tempat pembersihan dengan menggunakan sepeda motor.
Sebelum dibersihkan udang windu direndam di dalam air dingin agar kesegarannya terjaga. Setelah direndam, barulah udang dibersihkan. Selanjutnya udang disortir berdasarkan ukuran.
Di tempat inilah udang windu disortir. Hanya udang yang sehat dan ukurannya memenuhi syarat saja yang dipilih untuk dikirim ke pasaran. Pembeli utamanya dari Jepang. Harganya dikategorikan berdasarkan ukuran. Mulai dari ukuran 30 seharga 58 ribu rupiah per kg, hingga ukuran 10 seharga 120 ribu rupiah per kg.
Sayapun ikut menyortir udang yang akan dikirim ke pasaran ini. Melihat udang yang segar semacam ini membuat saya ingin merasakan kelezatan dagingnya.
Ternyata setelah dimasak, udang windu ini semakin menggugah selera. Lihat saja penampilan udang windu yang telah dimasak istri pak endy ini. Rasa udang windu memang lezat. Tidak salah bila udang ini sangat digemari masyarakat di Jepang. (Helmi Azahari/Ijs)
dari : indosiar.com

Kamis, 23 September 2010

Reporter : Fella Sumendap, Asep Syaifullah
Juru Kamera : Damar Galih
Penyunting gambar : Wahyu Indra Rukmana
Lokasi : Langen Sari, Banjar, Jawa Barat

Tayang : 17 Juli 2008 Pukul 12.30 wib
Budidaya lobster air tawar merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Harganya di pasaran cukup tinggi, sekitar 100 ribu rupiah per kilogram, membuat budidaya lobster air tawar menjanjikan keuntungan bila dilakukan dengan teknik yang benar.
Salah satu lokasi budidaya lobster air tawar terdapat di Desa Bojong Kantong, Kecamatan Langen Sari, Banjar, Jawa Barat. Proses pembesaran dilakukan di kolam sawah, sehingga lobster dapat tumbuh lebih cepat.
Lokasi budidaya lobster air tawar di Banjar, Jawa Barat, dari Jakarta dapat dicapai melalui jalan tol Cipularang. Keluar di pintu tol Cileunyi, perjalanan kemudian dilanjutkan ke arah Priangan Timur, tepatnya di Desa Bojong Kantong, kecamatan Langen Sari.
Disinilah budidaya lobster air tawar di lakukan, di areal seluas 1.400 meter persegi milik Endang Hardi. Dia telah menekuni usaha ini sejak 8 tahun lalu, dengan bantuan teknis dari Universitas Galuh Ciamis.
Lobster yang dibudidayakan disini jenis red clow atau penjapit merah, yang bibitnya didatangkan dari Australia. Jenis ini paling banyak diminati pasar, terutama untuk restoran sea food, dan hotel berbintang.
Budidaya lobster air tawar disini mulai dari pemijahan. Proses pemijahan dilakukan di bak semen. Induk lobster disatukan di dalam bak hingga terjadi perkawinan dan membuahkan telur.
Proses pembesaran lobster dilakukan di kolam tanah di tengah sawah. Lobster tumbuh optimal di kolam air tawar dengan ph antara 7 hingga 9, dan suhu antara 23 hingga 30 derajat celsius.
Pemeliharan lobster air tawar relatif tidak sulit. Untuk kolam tanah, makanannya tersedia secara alami berupa plankton. Sebagai makanan tambahan diberikan campuran parutan singkong, buah pepaya dan pelet. Pakan tambahan ini ditebarkan ke kolam sekali sehari.
Lobster dipanen setelah dipelihara selama enam bulan. Pada usia tiga bulan seperti ini, lobster sudah dapat dikonsumsi, namun dari sisi ukuran belum layak, karena belum memenuhi kriteria permintaan pasar.
Lobster jenis penjapit merah dipasarkan di kota-kota di Pulau Jawa. Harganya sekitar 100 ribu rupiah per kilogram. Harga jual lobster di pasaran yang cukup menggiurkan, membuat usaha budidaya ini layak untuk ditekuni karena menjanjikan keuntungan.
Permintaan lobster air tawar jenis penjapit merah cukup tinggi dan belum seluruhnya dapat dipenuhi. Setiap minggunya sentra budidaya lobster air tawar ini menerima permintaan sekitar 5 kwintal lobster, namun baru dapat dipenuhi sekitar 1 kwintal saja.
Kini saatnya untuk mencicipi kelezatan rasa lobster air tawar. Kebetulan Pak Endang dan keluarganya telah menyiapkan lobster untuk kami nikmati bersama-sama. Hmmm, ternyata, rasa lobster air tawar ini memang lezat. Tidak salah bila banyak digemari dan harganya mahal.(Helmi Azahari/Ijs)


dari : indosiar.com