Sabtu, 16 Oktober 2010

Morfologi Pada Ikan
1. Sirip Ikan
Sirip ikan terbagi menjadi lima macam yaitu sirip punggung, sirip ekor, sirip dada, sirip perut, dan sirip anus. Sirip ekor, punggung, dan anus termasuk sirip tunggal, sedangkan sirip perut dan dada termasuk sirip berpasangan. Sirip punggung yang terdapat pada ikan-ikan kelas condrichthyes disokong oleh keping-keping tulang rawan yang dinamakan rawan basal dan terletak di bagian bawah tertumpu pada cucuk neural dan rawan radial yang terletak diatas rawan basial, menunjang jari-jari sirip.
( Mahardodo, 1979 )
Sirip dada chondrichthyes disokong oleh tulang rawan gelang bahu yang sangat kuat disebut coracos capula. Bentuk gelang bahu seperti huruf u dengan elemen-elemennya terdiri dari sepasang tulang carcoid yang menjadi dasar huruf u. Tempat jari-jari sirip bersendi pada sudutnya tulang capula dan supracapula.
Sirip perut sub kelas Elasmobranchia disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygium. Sirip perutnya menempel pada tulang tersebut. Tulang rawan yang merupakan perpanjangan basipterygium dinamakan rawan basal. Pada ikan jantan, di ujung rawan basal tadi terdapat organ clasper yang digunakan untuk memijah dalam membantu menyalurkan sperma.
( Subani, 1978 ) 


2 Sisik Ikan
Sisik sering diistilahkan sebagai rangka dermis karena sisik dibuat dalam lapisan dermis. Pada beberapa ikan sisiknya menjadi keras karena bahan yang dikandungnya, sehingga sisik itu menjadi semacam rangka luar. Ikan yang bersisik keras terutama ditemukan pada ikan-ikan yang masih primitif. Sedangkan pada ikan yang modern, kekerasan sisiknya sudah tereduksi menjadi sangat fleksibel. Selain itu ada juga ikan yang tak bersisik, kebanyakan dari sub-ordo Siluroidea, contohnya ikan Jambal (Pangasius pangasius).
( Rahardjo, 1985 )
Disamping ikan yang bersisik, juga banyak terdapat ikan yang sama sekali tidak bersisik misalnya ikan-ikan yang termasuk sub-ordo Siluroidea (Jambal, Pengasius pangasius, lele, Clarias batrachus dan belut sawah, Fluta alba). Sebagai suatu kompensasi, sebagaimana yang telah dikemukakan, ikan-ikan itu mempunyai lendir yang lebih tebal sehingga badannya menjadi lebih licin, misalnya ikan sidat (Anguilla) yang terlihat seperti tidak bersisik, sebenarnya bersisik tetapi sisik-sisiknya kecil dan dilapisi lendir yang tebal.
( Saanin,1986) 

3. Tipe mulut
Tipe mulut ikan ada 4, yaitu :
1.Terminal : mulut terletak di ujung kepala menghadap ke depan
(depan hidung)

2.Sub terminal : mulut terletak sejajar kepala menghadap ke depan
(belakang hidung)
3.Superior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke atas
(atas hidung)
4.Inferior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke
bawah(bawah hidung)
( Saanin, 1986 )
2.1.3 Tipe Ekor
Terdapat 3 bentuk ekor ikan secar umum, yaitu :
Bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruas vertebrae yang paling belakang. Ada ruas vertebrae yang tetap bentuknya dan ada pula yang berubah disertai beberapa potong tulang tambahan. Pada garis besarnya bentuk ekor ikan ada tiga macam. Sedangkan bentuk ekor lainnya merupakan variasi tiga macam bentuk tersebut. Ketiga bentuk itu yaitu:
1.Proteocercal
Ruas-ruas vertebra menyokong sirip tanpa mengalami perubahan bentuk. Sirip ekor simetris antara bagian atas dan bawah. Tipe semacam ini dimiliki oleh ikan-ikan kelas Cephalaspidomorphii.

2.Heterocercal
Tipe ekor tidak simetri, bagian atas ujung ekor me­lengkung ke atas dan disokong oleh ruas tulang punggung.. Bagian bawah ekor lebih pendek daripada bagian atas dan hanya disokong oleh beberapa jari-jari sirip ekor. Tipe ini terdapat pada ikan-ikan kelas chondrichthyes dan golongan ikan bertulang sejati tingkat rendah.

3.Homocercal
Tipe ekor simetri, bagian atas sama dengan bagian ba­wah dan disokong oleh jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa tulang tambahan. Bentuk cucuk neural dan cucuk hemal kedua ruas tadi menjadi pipih, dan hampir menempel antara satu dengan lainnya. Ruas tulang punggung terakhir berubah bentuknya menjadi urostlye sebagai ujung enerda yang terosifikasi dan menempel tujuh keping tulang yang disebut hypural. Di atas hypural terdapat tiga tulang tambahan yang disebut epural
(tim Ichtyologi, 1989)
2.1.3 Anatomi Ikan
Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan ikan dimulai dari mulut, faring, oesophagus, lambung kemudian usus sampai ke anus.
a.Rongga mulut (rima oris), Terdiri dari bibir, dasar mulut, langit-langit dan gigi
b.Oesophagus, pada ikan pendek dan mempunyai kemampuan untuk menggelembung, berbentuk kerucut dan terletak di belakang insang
c.Lambung (ventriculus), Lambung menunjukkan beberapa adaptasi diantaranya adalah adaptasi dalam bentuknya. Pada ikan pemakan ikan, lambung semata-mata berbentuk memanjang seperti ikan bowfin (amira). Sebagian besar ikan mempunyai lambung. Adanya lambung dapat dicirikan oleh rendahnya pH dan adanya pepsine diantara getah pencernaan.
d.Usus (intestinum) Usus mempunyai banyak variasi pula. Pada ikan carnivora ususnya pendek karena makanan berdaging dapat dicerna dengan lebih mudah. Sebaliknya usus ikan herbivora panjang dan teratur
di dalam satu lipatan atau kumparan.

0 komentar:

Posting Komentar